Sunday, December 24, 2006

perjalanan perjuangan 1

gara gara ngirim paspor untuk lapor diri ke konsulat Indonesia di New York dengan menggunakan first calss mail alias pos biasa, walhasil suratnya lama nyampenya dan gak ada buktinya kao kita ngirim dan juga gak bisa mengetahui sampai sejauh mana surat kita dah dikirim, karena kita gak punya track number. setelah seminggu akhirnya surat itupun sampai, Alhamdulilllah. lengkap tidak kurang suatu apapun.

akhirnya kamis 21 Des 2006 kuputuskan tuk kuambil sendiri di New York dengan alasan lebih nyaman aja diambil sendiri soalnya sekrang kan lagi sibuk2nya kantor pos dan juga amplop balasannya salah, sudah tertulis/tercap tanggal. jauh juga ke new york, dan yg pasti butuh ongkos yg besar, karena gak ada temen yg bisa ngantar ke New haven, kota tempat stasiun terdekat berada. akhirnya bertaksi ria. yang punya perusahaan taksi orang pakistan, nama perusahaannya executive 2000.

setelah sampe di stasiun langung kubeli tiket di mesin setelah mengamati orang2 yg membeli tiket, pengen tahu gimana caranya, apakah sama dengan mesin tket di italia, biglieto velocce. ternyata hampir sama, jd ya gak terlalu bingung. cuma disini ada fungsi audionya, untuk apa ya, aku kurang tau, mungin untuk yang punya gangguan penglihatan.





nah habis itu naik kereta MTA ke New York selama lebih kurang 1,5 jam. sebenarnya perjalanan ini juga hampir mustahil bakal kesampaian tujuannya, yakni mengambil paspor di konsulat. soalnya waktu datangnya kereta di Grand Central tuh mepet banget ama jam tutup konsulat. ternyata keretanya terlambat sampai di Grand Central. Langsung deh setengah berlari kutuju subway, cara2 belinya tiket sama dengan MTA. kantor dan loket karcisnya serta pintu keluar dan pintu masuknya sama persis dengan subway di Milan. jadi pintu masuk dan pintu keluarnya sama, ya lebih kurang mirip pintu di halte busway. setelah karcis digesek baru kita bisa masuk. he he jadi inget dulu di busway, bingung gimana cara masuknya, ampe temenku malu dan meratapi nasibnya, dia bilang kenapa sih setiap dia naik busway selalu aja bareng temen yg pertama kali baru naik busway. oalah nasibmu nak nak.



nah dah gitu kereta nomer 6 yang menuju ke hunter college 68th street, lama banget datangnya. setelah dapet, waow penuh nian, hampir inget KRL, persis banget. cuma bedanya, pintunya masih normal, alias bisa nutup, gak ada yg gelantungan di pintu, gak ada yang jd superman di atas, gak ada pengemis, gak ada tukang jualan minum, gak ada pengamen ups yang ini ada ding. tapi ya pastinya gak pas di kereta yang penuh.

nah setelah dapat subway, kukira bakalan cepet, eh ternyata di keretayg kunaiki gak berhenti di hunter college, ya kuturun di suatu stasiun yang kulupa namanya. dan akhirnya dapat kereta yg belakang, eits tunggu dulu ternyata aku tak bisa masuk, soalnya dah penuh. yah nunggu kereta berikutnya.

nah sampai di hunter college, itu kan 68th street, sedangkan alamat konsulatnya 5 east 68th street, nah bingung nih arah mana ya yg timur dan barat. ooo ternyata hunter college itu masih sisi timur. ya jadi tinggal kuurutkan aja nomernya gedung sampai ketemu nomer 5. setelah berjalan beberapa blok, jreng kulihat bendera merah putih berkibar, setelah sebelumnya kulihat bendera itali juga. tapi setelah kulihat jam, o o sudah jam 4:15 sore. walah konsulat kan tutup jam 4 sore.

Dan............. tutup, ya konsulatnya tutup, dengan langkah gontai ku jalan terus ke central park, sambil lihat2 tempatnya hewan2 di pilem Madagascar. bingung, bingung dan bingung. Akhirnya kuputuskan untuk mencari warnet dengan tujuan untuk menanyakan ke temen2 di Wesleyan University tentang alamat temen2 yg tinggal di sekitar NYC. Sempet kepikiran juga untuk cari hostel di NYC setelah disarankan seorang teman. Setelah dapat alamat hostel, nekadlah aku berjalan2 menyusuri central park. Sambil sesekali melihat delman di NYC. Fuih, akhirnya sampai juga di Hostel itu, eh ladalah ternyata resepsionisnya minta paspor atau driving license. Gubrak, lha wong aku lagi berusaha dapetin pasporku. yah dengan langkah gontai kukembali ke Subway dan GCT. trus naik kereta ke New Haven dan naik taxi ke Middletown. Sampai di rumah, capek, laper, untunglah temen serumah bisa menjemputku untuk perjalanan perjuangan yang ke-2.


Sumber gambar :

1. http://www.hebners.net/Amtrak/amtStationNQ.html

2. koleksi pribadi

2 comments:

Anonymous said...

untung ketemu...nek gak ketemu kepriyo yooooooooo ijab via telephon

Anonymous said...

yups..
yups....

dapet saran ijab-kabul via tele-confrence..

tapi.. alhamdulillah semuanya lancar....