Saturday, November 08, 2008

Bung Tomo tunggu 27 tahun

[ Jawa Pos, Sabtu, 08 November 2008 ]


Bung Tomo Tunggu 27 Tahun, Natsir 15 Tahun
Untuk Dapat Gelar Pahlawan Nasional
JAKARTA - Ikon Hari Pahlawan, Sutomo alias Bung Tomo, akhirnya resmi dianugerahi gelar pahlawan nasional. Kemarin (7/11) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara memberikan gelar pahlawan nasional kepada pemimpin pertempuran 10 November 1945 itu.

Dalam kesempatan tersebut, ada tiga tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional. Selain almarhum Sutomo, gelar pahlawan diberikan kepada almarhum Mohammad Natsir dan KH Abdul Halim (ketua umum Persatuan Umat Islam). SBY juga menyerahkan Bintang Mahaputera Utama untuk almarhum Petta Lolo La Sinrang, tokoh pejuang Kerajaan Sawitto (Sulsel). Kemudian, Bintang Budaya Parama Dharma untuk almarhum Wahyu Sihombing (sutradara) dan almarhum Marah Rusli (penulis/sastrawan).

Gelar pahlawan bagi Bung Tomo diterima Sulistina Sutomo, istri Bung Tomo. Perempuan 83 tahun itu hadir bersama putra bungsunya, Bambang Sulistomo. ''Alhamdulillah. Saya lega dan bersyukur. Terima kasih untuk warga Jawa Timur yang sudah memperjuangkan mulai tahun 1980-an,'' kata Sulistina.

Dia berharap agar generasi muda bisa meneladani Bung Tomo yang selalu berjuang tanpa pamrih. Mengenai sulitnya gelar pahlawan diraih Bung Tomo, Sulistina mengaku tidak pernah ngoyo. ''Kebenaran itu pasti muncul meski ditutupi,'' katanya.

Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi yang ikut mendampingi keluarga Bung Tomo mengaku senang dengan gelar pahlawan bagi pria kelahiran Blauran, 3 Oktober 1920, itu. ''Atas nama warga Surabaya, saya ucapkan terima kasih kepada presiden. Ini menjadi kebanggan bagi arek-arek Suroboyo,'' kata Arif.

Bagi Surabaya, gelar pahlawan tersebut mengukuhkan status Surabaya sebagai Kota Pahlawan. ''Sempat mengherankan, hari pahlawan di Surabaya, tapi tidak ada pahlawan dari Surabaya,'' tandasnya. Pemberian gelar pahlawan nasional bagi Bung Tomo dan Natsir memang cukup melegakan.

Bung Tomo butuh waktu 27 tahun -sejak meninggal pada 1981- untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional. M. Matsir butuh 15 tahun (meninggal 6 Februari 1993). Gelar pahlawan bagi Natsir diterima putra bungsunya, Ahmad Fauzie Natsir, 66. Gelar pahlawan itu sangat mengharukan bagi keluarga Natsir. ''Ini kami dedikasikan bagi seluruh warga Indonesia,'' kata pemilik Pondok Pesantren Darussallah, Bogor, itu.

Natsir merupakan tokoh Islam yang sangat terkenal. Pria kelahiran Minangkabau 17 Juli 1908 itu pernah menjabat perdana menteri sejak 5 September 1950 hingga 26 April 1951. Natsir juga dikenal sebagai mantan ketua Masyumi, unsur pimpinan PRRI, dan ketua Dewan Islamiyyah Indonesia (DDII).(tom/oki)

No comments: